Pages

Thursday, April 25, 2019

Kembalikan perawat gigi kami


drg. J : “Adek kelas berapa sekarang?”
Adek : “kelas 3 dokter” 
drg. J : “Waah, habis ini lulus dong. Rencananya mau ngelanjutin kemana?” 
Adek : “Nyari perawat ato bidan dokter” 
drg. J: “Gak pengen nyari perawat gigi?” 
Adek : “Ndak dokter” 
drg. J : “Loh kenapa? Perawat gigi enak loh kerjaannya” 
Adek : “Ah ndak dokter, perawat gigi tugasnya cuma nyuci alat, saya pengen pegang pasien” 
drg. J : “....................”

Diskusi singkat dengan adek2 magang dari SMK Kesehatan.
Ternyata, dalam pikiran mereka perawat gigi tugasnya cuma nyuci2 alat. Padahal sejatinya tugas perawat gigi tidaklah mudah. Sesuai dengan permenkes, pekerjaan yang masuk dalam kompetensi perawat gigi antara lain:

  1. Melakukan pemeriksaan awal,
  2. Penambalan gigi sederhana,
  3. Pencabutan gigi sulung tanpa faktor penyulit,
  4. Pencabutan gigi permanen akar tunggal tanpa faktor penyulit,
Dari beberapa hal di atas, jelas terlihat bahwa perawat gigi juga bisa menangani pasien, tentunya untuk kasus2 tertentu sesuai dengan kompetensinya.

Perawat gigi bertugas membantu seorang dokter gigi pada saat merawat pasien. Seperti meretraksi (menarik) pipi pasien pada saat penambalan atau pencabutan, memegang suction (penyedot ludah/darah), menyiapkan alat2 yang diperlukan oleh dokter gigi saat perawatan, bahkan pemeriksaan awal sebelum dicek oleh dokter.

Di beberapa puskesmas, dengan pasien rata2 30 orang perhari, dengan tenaga dokter gigi cuma 1, dan jam pelayanan dari pukul 7.30 - 14.00, selain membantu dokter gigi saat perawatan, perawat gigi juga kadang ditugasnya untuk menangani pencabutan gigi sulung.

Di klinik swasta tingkat menengah yang hanya mempunyai seorang perawat gigi, tugas perawat gigi mulai dari menyiapkan alat, meretraksi pipi, memegang suction, sampai sterilisasi alat.

Sedangkan di klinik swasta menengah keatas yang mempunyai perawat gigi lebih dari satu, yang satu standby di samping pasien untuk meretraksi pipi serta memegang suction, satunya lagi standby di samping dokter untuk menyiapkan alat2 yang dibutuhkan. Petugas steril alat juga kadang dari perawat gigi.

Dari situ kita bisa lihat bahwa tugas pokok seorang perawat gigi bukanlah mencuci alat seperti yang dibayangkan oleh adek SMK tadi.

Pengakuan seorang perawat gigi di sebuah klinik swasta yang cuma mempekerjakan seorang perawat gigi, dia bisa berdiri selama 3 - 4 jam tanpa sekalipun sempat duduk. Dia harus siap di samping pasien saat dokter butuh bantuan meretraksi pipi atau memegang suction. Dia juga harus siap bergerak lagi ke meja alat saat dokter membutuhkan alat atau bahan yang diperlukan. Saat pasien keluar, tugasnya berlanjut membersihkan meja alat serta menyiapkan alat baru untuk pasien berikutnya. Setelah klinik tutup dia pun harus mensterilkan alat2 yang telah digunakan sebelumnya.

Tugas perawat gigi tidaklah mudah. Di puskesmas, saat dokter giginya berhalangan hadir, dia juga harus siap menggantikan posisi dokter, dan mengambil tugas2 yang sesuai dengan kompetensinya, seperti penambalan sederhana, pencabutan sulung dan permanen sederhana. Jika ada kasus diluar kompetensinya, dia bisa merujuk ke klinik kesehatan terdekat yang ada dokter giginya.

Tugas perawat gigi tidaklah mudah. Mereka sekolah tinggi bukan untuk sekedar mencuci alat. Mungkin adek2 melihat perawat gigi di puskesmas pinggiran yang hanya menangani rata2 2 - 4 pasien sehari (malah kadang 3 hari tanpa ada pasien gigi satupun), jadi tidak terlihat kemampuan seorang perawat gigi. Jangankan perawat gigi, seorang dokter gigi pun akan merasa tak berguna saat tidak ada pasien yang datang ke poli gigi. Entah karena masyarakat giginya sehat2, atau karena masyarakat merasa perlu datang ke dokter gigi saat sakit gigi saja.

Adek2 tersebut tidak salah kok. Memang kadang dokter gigi lupa atau tidak mengetahui kompetensi yang bisa diambil oleh perawat gigi, sehingga dokter gigi takut untuk memberikan tugas selain mencuci alat. Atau mungkin perawat giginya juga lupa atau pura2 lupa akan ilmu yang pernah dia dapat diperkuliahan dulu, karena sudah merasa nyaman dengan tugas mencuci alat.

Mari kita ingat2 kembali dan saling mengingatkan tugas masing2, baik dokter gigi maupun perawat gigi, agar pelayanan kesehatan gigi dan mulut masyarakat lebih optimal.


Based on true story, dengan sedikit bumbu tanpa mengurangi maksud dan tujuan tulisan ini dibuat.