Pages

Thursday, March 25, 2010

Pahlawan tanpa tanda jasa

Ternyata capek juga ya berurusan sama anak2. Klo disuruh milih, aku lebih suka ngadepin orang dewasa daripada anak2. Beda dengan orang dewasa, klo anak kecil sulit ngaturnya, logika g main, disuruh ini malah ngerjain itu, dllsbnya. Coba dia anakku (minimal adekku lah) pasti dah ku jitak tu kepala.

Kemarin diminta bantuan buat penyuluhan ke anak2 SD tentang kesehatan gigi dan mulut. Kami Cuma berdua, dan harus memberikan penyuluhan kepada 24 kelas, masing2 kelas sekitar 20an murid. Dan harus selesai dalam sehari (maksudnya mulai pagi sampai SDnya pulang). Maklum, kejar tayang. 
Faktor kejar tayang inilah yg bikin pengetahuan masyarakat kita tentang kesehatan gigi dan mulut masih sangat rendah. "Tapi kok masih dilakuin ya.. aneh". Namanya juga dimintai tolong, manut aja deh sama si peminta tolong.

Saat memberikan penyuluhan ke anak kelas 1 sampai 3 lumayan lancar lah. Anak2nya penurut. Klo disuruh diam mereka diam, klo disuruh tepuk tangan mereka pasti tepuk tangan. Dan yg paling aku suka adalah mereka mengerti dan paham apa yg aku jelaskan (mulut udah berbusa masak g ngerti juga, mau sampai keluar deterjen baru ngerti).

Pembantaian mulai terlihat setelah aku masuk ke kelas 4, 5 apalagi 6. Kelas 4 aku masih nerima, krana wlaupun mereka sedikit nakal, tapi mereka mengerti apa yg aku jelasin di depan. Beda dengan kelas 5 dan 6. Udah ribut sendiri, pas ditanya balik mereka cuma ketawa ketiwi sambil nunjuk teman2nya. Malah ada yg lari marathon keliling kelas sambil jitaki kepala temen2nya yg ia lewati pas lari. Uhhhhh, gregeten…!!! 

Yg cowok ketawanya udah kayak para tokoh antagonis di film2 horor (HAHAHAHAA), dan yg cewek ketawanya kayak nenek2 (HiiHiHiiiiii) karena digangguin para cowok. Dan disanalah aku melihat kasih Tuhan. Ditengah kekacauan dan huru hara, datanglah Bapak Wali Kelas menyelamatkanku. Hanya dengan menampakkan bayangannya, para murid bandel langsung merubah sikapnya mnjadi anak baik. Hanya dengan beberapa patah kata, “siang anak2, tolong dengarkan kakak2 yg didepan, jangan ribut, bapak akan duduk di belakang”, mereka langsung terdiam. Hahh, leganya. Sekarang aku bisa dengan tenang memberi materi penyuluhan. 

Tapi klo diperhatikan, kasian juga para anak2. Harus duduk diam tanpa melakukan satu pun kenalakan, padahal dengan sedikit berbuat nakal mereka bisa tertawa dan bergembira (tapi nakalnya jangan kebangetan).

Akhirnya, tugas selesai tepat pada waktunya. Walaupun dengan sedikit mengebut, tapi nyampai dengan selamat. Terima kasih kepada kepala sekolah dan para guru, yg telah memberikan waktu sehari penuh untuk kami memberikan penyuluhan. Dan rasa terima kasih yg sangat besar aku tujukan pada Bapak Wali Kelas 6 yg telah datang disaat yg tepat dan memberikan ketentraman di dalam kelas.

0 comments:

Post a Comment